Menitip Pesan Kebaikan Lewat Cerita Pengantar Tidur

Sekitar 3 hari yang lalu, saya mendapat kejutan manis dari cah bagus, Prema, 5 tahun. Selagi saya sibuk pak pik puk di dapur menyiapkan sarapan, Prema ternyata sudah bangun. Tak lama kemudian dia menghampiri saya

Ibu, Prema sudah membuka gorden, buka jendela sama mematikan lampu garasi. Prema khan seperti Mozi yang senang membantu,” begitu katanya.

Wah, anak pinter. Terima kasih ya, sayang.” 

Jadi, malam sebelum tidur seperti biasa saya membacakan cerita pengantar tidur untuk Prema. Ini adalah kegiatan rutin dan wajib dirumah kami. Nah, dalam cerita semalam, tokoh utamanya bernama Mozi dengan topik ‘senang membantu’. Dalam kisah itu diceritakan bagaimana aktivitas keseharian Mozi setiap bangun pagi antara lain membuka tirai dan jendela, merapikan tempat tidur, melipat selimut dan lain-lain. Ternyata Prema merekamnya, lalu melakukan hal yang sama saat bangun pagi. Sampai hari ini, kegiatan itu menjadi rutinitas Prema.

**********

Beberapa waktu yang lalu, para pakar parenting ramai mensosialisasikan metode hypnoparenting. Sependek yang saya pahami, metode ini adalah membisikkan pesan kebaikan (semacam hipnotis) pada anak yang waktu terbaiknya adalah sebelum anak tidur, karena pada saat tersebut anak dalam keadaan ngantuk kriyep kriyep dan setengah sadar menuju terlelap. Dalam kondisi demikian, layaknya dihipnotis, apa yang kita bisikkan akan terekam dengan baik dimemorinya.

Berdasarkan teori parenting itu, saya percaya bahwa menceritakan kebaikan akan membuat anak mengingat dan mempraktekkannya. Sebisa mungkin setiap hari sebelum tidur kami isi dengan membaca buku cerita, mendongeng atau berbagi kisah tentang kegiatan yang dilakukan sepanjang hari, baik oleh Prema, ibu maupun ayahnya. Kami menyebut momen ini sebagai pesta cerita. Jika waktunya luang (belum terlalu larut), maka kami saling bergantian bercerita.  Kalau udah kemalaman ya salah satunya saja.

Nah, saat-saat beginilah kami biasanya menyelipkan pesan-pesan kebaikan seperti bagaimana menjadi anak yang jujur, siap berbagi, sayang sesama, hormat kepada orang tua, menghargai alam semesta dan lain sebagainya. Sebisa mungkin, kami menghindari kisah-kisah mengerikan atau yang menakuti-nakuti, begitupun yang memancing emosi berlebihan seperti sedih, marah atau kecewa.

Pun ketika tak sempat bercerita,  sebaiknya hindari anak tidur dalam keadaan sedih, marah atau kecewa.  Pengalaman saya selama ini, ketika beberapa kali Prema tidur dalam keadaan sedih, marah atau ngambek, akan membuat dia (mungkin) bermimpi buruk dan mengigau. Saat mengigau dia akan mengeluarkan rasa marah dan kecewanya itu. Selain membuat tidurnya tak nyenyak, kita sebagai orang tua (saya pribadi) akan dirundung rasa bersalah mendengarnya. Ada yang belum tuntas dihati dan pikirannya, yang kemudian tersimpan di alam bawah sadarnya dan memaksa keluar saat tidur. Bayangkan, betapa tak nyamannya kondisi seperti itu.

Post terkait : Memetik pesan kebaikan dari dongeng

Karena itu, daripada membiarkan anak ngambek, capek lalu tertidur, akan jauh lebih baik jika kita tuntaskan terlebih dahulu. Peluk, biarkan dia mengeluarkan pendapatnya, ajak bicara pelan-pelan sampai hatinya tenang. Akan jauh lebih baik lagi jika ditambah dengan bercerita, yang topiknya terkait dengan marahnya tadi, sembari menyelipkan contoh dan pesan kebaikan didalamnya sehingga hal terakhir yang diingat sebelum tidur adalah hal-hal yang baik. Atau Besar kemungkinan anak akan tidur lebih tenang atau malah sambil tersenyum.

Ada banyak metode yang bisa digunakan antara lain membaca buku cerita, saat ini banyak tersedia buku-buku anak yang dilengkapi gambar ilustrasi berwarna ceria sehingga membuat anak tertarik, bisa juga dengan membuat sendiri ceritanya, kembangkan imajinasi kita.  Atau seperti  yang kami lakukan pada Prema, yang memang suka menggambar. Ada saat dimana dia menggambar lalu membuat cerita dari gambarnya, maka malam sebelum tidur dia akan membacakan ceritanya. Metode lain adalah dengan bernyanyi. Nyanyikan lagu-lagu pengantar tidur yang berisi nasehat kebaikan. Bersenandung dengan lembut akan memberi ketenangan pada anak. Tak lupa berdoa bersama untuk menutup hari yang menyenangkan bersama anak.

Intinya adalah menciptakan kehangatan dan kebersamaan dalam keluarga, anak merasa diperhatikan, alirkan cinta apapun metode yang kita pilih, lakukan yang paling pas untuk keluarga kita, kombinasikan agar tak bosan, karena tentu saja tiap keluarga punya kebijakan masing-masing dan tiap anak punya karakter yang unik.

Yuk, sama-sama belajar menjadi orang tua 🙂

Salam

Arni

 

About Arni

Arni I Parenting & Lifestyle Blogger I Proud mom of amazing Prema I Living in Bogor I Feel Free to contact me at putusukartini@gmail.com or itsmearni@yahoo.com
This entry was posted in Berbagi, Home, keluarga kecilku and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

26 Responses to Menitip Pesan Kebaikan Lewat Cerita Pengantar Tidur

  1. Ima says:

    Bener mak, sy jg terngiang cerita2 dongeng dari majalah bobo dan beberapa cerita aja masih membekas smpi skrg..

    • itsmearni says:

      Iya mbak
      Sayapun begitu
      Dulu jaman bapak ibu menjejali kami dengan buku dan majalah, meski kadang bekas yang sudah berlalu berbulan-nulan, daripada dibuang sama yang punya mending dibawa pulanh kerumah dan jadi bacaan kami. Ibu juga rajin membacakan cerita, sebagian masih terkenang-kenang lho kisahnya.
      Dan saya ingin meneruskan kebiasaan itu pada Prema

  2. diba says:

    Dongeng sebelum tidur buat Ais harus ada unsur alat transportasinya. Haha

    • itsmearni says:

      Wah Prema juga pernah ada masanya seperti itu. Jadi dongengnya berkisar mobil, pesawat, kereta api, kapal laut dan sejenisnya
      Tapi sekarang sudah lebih beragam sih, lagi senang kisah binatang nih anaknya

  3. Uniek Kaswarganti says:

    Iya, senang sekali bisa dekat dg anak melalui cara ini. Tapi si kecilku skrg malah lbh memilih dibacakan buku cerita saat dia bangun pagi mba, klo malam gitu udah langsung pules dia.

    • itsmearni says:

      Walah unik juga ya
      Klo aku diminta bacain cerita saat bangun tidur yo rempong mbak
      Wong pagi itu langsung gedebak gedebuk ngurus dapur sama persiapan yang mau ngantor dan mau sekolah

      Tapi kayaknya lucu juga ya bangun pagi disambut cerita hehehe

  4. Gara says:

    Mudah-mudahan Prema bisa jadi anak baik Mbok. Salut deh dengan dia yang di alam bawah sadarnya mulai sadar untuk berbuat baik. Tindakan yang dilakukan mungkin kecil tapi dampaknya besar ya :hehe.

    • itsmearni says:

      Astungkara ya bli
      Sejauh ini sih kami berusaha memberi contoh kebaikan pada Prema, selain lewat cerita juga lewat tindakan nyata, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengucapkan maaf jika salah, terimakasih untuk pemberian dan bersyukur untuk hari yang dilalui.

      Mudah-mudahan bisa konsisten seperti ini, karena sesungguhnya yang sedang belajar bukan hanya Prema tapi kami juga sebagai orang tuanya

  5. Diah indri says:

    Setuju sekali mbak
    Moment sebelum tidur saat yg tepat.
    Saya blm rutin, bca post ini jadi pengen merutinkan
    Makasih mb arni 🙂

    • itsmearni says:

      Beberapa kali kami juga terlewat kok, ya meski probabilitasnya sangat jarang. Sesekalu ketika sudah sangat ngantuk sementara saya masih mengerjakan sesuatu, Prema bobo sendiri kok, tapi biasanya dia membaca sendiri bukunya. Kebetulan Prema memang sudah lancar membaca. Atau kalaupun dia tak membaca, dia akan ngoceh sendiri, bercerita bersama mainannya. Suka geli sendiri lihatnya, tapi kadang saya memang curi-curi dengar sih, suka takjub sendiri sama imajinasinya.

      Yuk dirutinkan mbak 🙂

  6. vitarumanti says:

    Wow, prema pintaaar!. Selalu suka sama gaya ngomongnya. Inget pas denger kalian ngobrol di tempat Anto. Hihihi….

    • itsmearni says:

      Hahahaha Prema ngomongnya bahasa Indonesia yang baik dan benar, detil dan panjang

      Ini Prema ingat lho sama dirimu, Vit
      Dia suka nanya, “tante yang di Eropa itu udah pulang ya, bu? Bilangin dong, Prema mau ikut.”

  7. saya dahulu waktu semester awal juga pernah mengikuti pelatihan, terus saya sama teman-teman menginap. dan saat malamnya kami dibisiki untuk bisa tidur terlelap . alhamdulillah ternyata hal itu memberikan dampak saat saya bangun.

  8. Menarik mbak. Aku blm bisa tiap hari sih bacain dongerng atau cerita, tapi semoga bisa lbh rutin lg 🙂

  9. Mbak, kalo anak-anak dibacain dongeng itu nanti pengaruh ke kecerdasan emosi juga gak sih?
    *calon ayah*

    • itsmearni says:

      Iya banget mas
      Karena lewat dongeng kita bisa menitip banyak pesan kebaikan. Memberi contoh prilaku yang baik. Mengasah empati dan kepedulian.
      Anak yang terbiasa mendengar kisah-kisah kebaikan akan tertanam dalam dirinya dan menjadikan itu panutan. Dengan sendirinya secara emosional akan lebih terkendali dan teratur
      Lebih cepat dimulai lebih bagus, bahkan selagi anak dalam kandungan, ajak ngobrol, dengarkan cerita, percayalah janin bisa mendengar bahkan merespon.

      Pernah dengar kisah Abimanyu yang diajarkan strategi perang oleh Arjuna? Itu dilakukan selagi Abimanyu masih dalam kandungan ibu Subadra dan lihat akhirnya bermanfaat bertahun-tahun kemudian setelah dewasa dalam perang baratayudha 🙂

  10. Pingback: Sebuah Catatan Kecil dari Peringatan Maulid | Tersenyumlah dan Semua Bahagia ………

Leave a reply to itsmearni Cancel reply