Kamera Ponsel, Peralatan Perang Masa Kini

Asus Zenfone Laser giveaway.png

Wuih judulnya serem ya. Padahal negara ini khan aman tentram *semoga begitu selamanya*. Gak ada deh perang-perangan ya.  Tapi beneran lho, saat ini medan pertempuran kita adalah dunia digital. Hampir seluruh sendi kehidupan terkait dengan digitalisasi.  Dari belanja yang banyak dilakukan secara online, komunikasi, pekerjaan bahkan hubungan pertemanan dan keluarga tersambung lewat dunia digital.  Dengan apa? Selain lewat tulisan dan suara, tentu saja lewat foto dan video.

Yogya Trip

Momen berharga yang sayang untuk dilewatkan ; Kumpul Keluarga

Nah, urusan kamera, pastinya ponsel adalah yang paling praktis.  Bukan hanya dari segi ukuran, juga kemampuan terhubungnya pada seluruh account media social secara real time. Beda banget dengan kamera saku atau bahkan dslr yang mengajak kita sedikit repot harus memindahkan foto ke laptop atau perangkat lainnya terlebih dahulu baru kemudian upload ke media social. Saking praktisnya, hari gini orang kalau mau beli ponsel, salah satu bahan pertimbangannya adalah kamera, baik dari segi resolusi maupun kemampuan autofocusnya.

Jadi inget beberapa bulan lalu saat saya mulai mengeluh akan kondisi ponsel yang memorinya terbatas dan kemampuan kameranya terasa menurun, suami langsung browsing untuk mencari tahu aneka ponsel sebagai calon pengganti.  Pertanyaan pertama suami adalah, “Ibu butuh memori gede atau kamera dengan resolusi besar?”

Haha. Tahu banget dia kalau istrinya suka narsis. Bukan hanya selfie, tapi juga motret ini itu yang terlihat menarik dan layak diabadikan. Dan tahu gak? Suami akhirnya memilihkan Asus Zenfone Selfie buat saya *peluk Ayah* Makin moncer deh peralatan perang saya.  Pokoknya naluri jeprat jepret itu berbanding lurus deh dengan kecepatan tangan dan kemampuan berpose.  Maklum, cita-cita jadi model gak kesampaian #ehm

Oke. Biar gak terlalu panjang pengantarnya, saya kasi tahu ya alasan kenapa saya menganggap kamera ponsel adalah perlengkapan perang masa kini :

Mempermudah pekerjaan

Status saya memang ibu rumah tangga. Merangkap pebisnis online, blogger, guru PAUD dan SD (hanya di hari minggu saja, untuk mata pelajaran agama).

Sebagai blogger, saya tentunya seringkali menulis artikel untuk kebutuhan blog yang mana artikel tanpa foto bagaikan sayur tanpa garam. Hambar.  Makanya foto-foto sangat diperlukan sebagai penunjang artikel yang akan saya posting. Karena saya kebanyakan update blog via aplikasi dari ponsel, tentunya foto-foto yang ada dalam galeri ponsellah yang saya gunakan.  Tak hanya objek manusia, saya juga senang mengabadikan sajian kuliner dan panorama semesta yang terukir indah bak lukisan.

 

Senja 1

Senja di Teluk Kendari

 

Dieng Trip2

Menyambut Fajar di Dieng

20160714_010939.jpg

Sajian Kuliner yang ter-capture dengan kamera ponsel

Sebagai pebisnis online yang berbasis MLM, saya seringkali mencari member baru yang mana tentu saja meminta beberapa data untuk kelengkapannya termasuk fotocopy KTP. Hari gini, tak banyak orang yang melipir nyari mesin fotocopy, yang ada tinggal keluarin kamera ponsel, cekrek KTP nya, kirim deh. Semudah 1, 2 dan 3. Ambil, cekrek, kirim. Selesai.

Sebagai guru yang merangkap sekretaris di tempat saya mengajar, seringkali saya menerima surat/undangan dan sejenisnya yang harus diteruskan kepada kepala sekolah atau pihak-pihak terkait.  Untuk menghemat waktu,  maka tentu saja memotret dan mengirim lewat media komunikasi jauh lebih praktis.

Sarana Narsis Paling Eksis

“Foto yuk, viewnya bagus nih,”

“Ganti posisi…..,”

“Sekarang gaya bebas,”

“Mas, tolong fotoin dong. Ambil viewnya dari sisi yang ini ya,”

Hayooooo… pastinya udah pada akrab banget khan sama kalimat-kalimat itu.  Tenang…. Kamu gak sendiri.  Saya juga dong. Banci kamera banget hahaha.  Pokoknya lihat tempat bagus dikit langsung pose. Satu lokasi aja bisa beragam gaya. Nih saya kasi bocoran ya, baru saja minggu lalu saya liburan ke Dieng bareng keluarga. Liburannya hanya 5 hari termasuk perjalanan pulang pergi. Begitu buka gallery di ponsel saya, total foto yang tersimpan adalah 815 foto.  Ini baru ponsel saya saja, belum termasuk ponsel suami dan video-video. Waaaa bayangkan betapa narsisnya kami hahaha.

 

Dieng Trip1

Levitasi di Dieng

 

Sukamantri2

Levitasi di Sukamantri Camping Ground

Saya itu paling demen yang namanya pose levitasi atau melompat.  Buat saya lompat adalah ekspresi kebebasan dan kebahagiaan.  Merupakan tantangan tersendiri untuk sukses mengambil foto levitasi dengan kamera ponsel.

Adalah Asus Zenfone, dengan kamera ponselnya yang berteknologi laser auto focus sehingga bisa membidik objek dengan kecepatan tinggi dengan kualitas yang baik.  Keluarga Asus Zenfone ini memiliki kamera utama dengan resolusi 13 MP, lensa f/2.0 aperture.  Selain itu berkat laser auto focusnya, pencarian objeknya menjadi sangat cepat, hanya sekitar 0,03 detik saja baik untuk jarak jauh maupun jarak dekat. Ini juga yang jadi pertimbangan kami ketika akhirnya memutuskan membeli Asus Zenfone (selfie) untuk mengganti ponsel saya sebelumnya dan mengikuti jejak suami yang telah lebih dulu menggunakan Asus Zenfone 2 Laser ZE550KL.  Dan sayapun bisa melakukan levitasi dengan riang gembira karena peluang suksesnya yang besar.

20160714_011206.jpg

Levitasi di Monumen Bajrasandi dan Uluwatu, Bali

fb_img_1468432533441.jpg

Levitasi di Kampung Betawi

Cantik dan Praktis dibawa kemana saja

Membawa ponsel berkamera tentu saja jauh lebih praktis dibanding membawa kamera saku ataupun dslr yang berukuran lebih besar dan memiliki bobot yang berat.  Aman dimasukkan dalam kantong tas karena bodynya yang tipis, sehingga tak memakan banyak tempat.

Bagaimana dengan Asus Zenfone 2 Laser ZE550KL?  Berukuran 5,5 inchi dan berbody hanya 3,9 mm,  ponsel ini sangat nyaman berada dalam genggaman.  Saat digunakan mengambil gambar, posisi jemari juga tak terbebani pada ukuran dan beratnya.

Asus Zenfone juga memiliki desain ikonik konsentris yang melengkung ergonomis dengan efek sentuhan yang unik. Bentuk baru ini menjadikannya tampil elegan dan nyaman digunakan. Memotret selfie, mengatur volume terasa lebih alami dengan kendali belakang yang intuitif.

Mudah dioperasikan

Jaman sekarang ya, anak kecil aja udah jago jeprat jepret.  Malah kadang jauh lebih pinter mereka dibandingkan orang dewasa.  Karena rasa ingin tahunya yang besar plus gak pakai ragu dan takut akan kerusakan, anak-anak bisa dengan santai ngutak ngatik kamera ponsel dan mencoba fitur-fitur yang tersedia.  Ini tentunya karena memang kamera ponsel mudah dioperasikan.  Tinggal klik kamera, pilih fitur yang diinginkan antara lain auto, manual, HDR, Super resolution, panorama dan lain-lain maka kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan.  Intinya, gak pake ribet deh.

 

TK Mutiara

Momen Pentas Seni dan Perpisahan TK

Bahkan untuk mengambil momen dengan objek bergerak sekalipun, hasilnya tetap bagus dan tak berbayang. Contohnya, ketika momen pentas seni sekaligus perpisahan di sekolah Prema, dimana dia pentas menarikan Sajojo. Musiknya yang riang membuat anak-anak bergerak sangat cepat, meski demikian foto yang dihasilkan tetap jernih.

Dieng Trip3

Hasil Kamera depan yang ciamik.

Nah karena kami sekeluarga memang akrab sama yang namanya foto, jadi aja tinggal gantian siapa yang jadi objek, siapa yang jadi juru fotonya.  Tak jarang Prema, 6 tahun, yang kebagian tugas memotret ayah dan ibunya dengan kamera ponsel.  Tak perlu ragu, hasilnya tetap jernih kok.  Atau jika ingin masuk frame bertiga, kami memilih mengoperasikan kamera depan yang tak kalah bagus hasilnya dibanding kamera utama.  Baik menggunakan Asus Zenfone milik suami, maupun seri Zenfone selfie milik saya, hasil kamera depannya sama-sama bagus.

Gimana? Gak salah khan kalau saya bilang kamera ponsel adalah perlengkapan perang kekininan yang sangat penting.  Asal digunakan dengan baik dan bijak, kamera ponsel bisa menjadi sahabat yang membantu kelancaran aktivitas keseharian kita sekaligus sebagai sarana merekam momen penting yang kadang tak akan terulang.

Khusus untuk Asus Zenfone 2, selain kameranya yang aduhai dan bikin jatuh cinta, layarnya juga dilengkapi dengan Bluelight Filter sehingga nyaman untuk mata meski dipakai dalam jangka waktu lama.  Ini membantu sekali buat saya yang lebih sering menulis artikel, mengedit foto, membaca berita, berselancar di social media yang semuanya dengan ponsel.  Ditambah lagi dengan sistem operasi Android 5.0 Lollipop 64-bit yang diperkuat oleh Prosesor Qualcomm Snapdragon 410,  menjadikannya sangat bandel meskipun kadang saya gunakan membuka banyak aplikasi dalam waktu bersamaan.

Jadi, tunggu apalagi.  Manfaatkan kamera ponselmu secara maksimal.  Abadikan objek-objek yang indah dan gunakan untuk berbagi hal-hal yang baik.

 

Salam narsis

Arni

 ‘Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com‘.

Note : 

Semua foto koleksi pribadi diambil dengan Asus Zenfone

Foto Asus Zenfone diambil dari website asus.com

About Arni

Arni I Parenting & Lifestyle Blogger I Proud mom of amazing Prema I Living in Bogor I Feel Free to contact me at putusukartini@gmail.com or itsmearni@yahoo.com
This entry was posted in Home. Bookmark the permalink.

36 Responses to Kamera Ponsel, Peralatan Perang Masa Kini

  1. Dian Radiata says:

    Hari gini emang kamera ponsel itu bener-bener jadi andalan ya mbak.. Aku juga gitu, kadang males ngeluarin kamera, jadi andalan ya tetep aja kamera ponsel 🙂
    Itu foto-foto mbak Arni keren-keren deeh! Kok aku jadi pengen sawut singkong ya.. hehehehe

    • itsmearni says:

      Iya mbak. Apalagi memang kamera ponsel sekarang resolusinya juga gede2 jadi buat dicetakpun hasilnya gak pecah. Makin males deh bawa macem2 kamera lagi

  2. rayamakyus says:

    Waaaah saya baru tau kalau jeng ini guru PAUD. Sukses mulia ya jeng.. Eniwey hari geneeeh mmg zamannya instan yang membawa kebahagiaan. Kalau bisa membidik pake kamera ponsel dan hasilnya kece-badai-guntur-halilintar saya bakal mikir 100x deh buat beli kamera dslr,xixixixi..
    Reviw-nya mantaaaab jaya! Giiiih japri mbak Uniek biar dimenangin! hahahha

    • itsmearni says:

      Wuahahaha enaknya mbak uniek disogok pake apaan ya

      Kerasa banget memang mudahnya ada kamera ponsel gini, tinggal cekrek2 tiap momen. Apalagi kalau punya objek lucu nan imut kayak ucup, wah kamera harus stand by terus tuh

      • rayamakyus says:

        jambu mente moooow,hahahahhaa.. Iyoe, saya jg lebih terbantu dgn kamera ponsel. Jd dikit2 cekrek-aplod.
        Ucup dan mamanya tawwa,jeeeng..
        Btw kt edit dmn foto2ta jeng?

        • itsmearni says:

          Hahahaha ko kirimkan pale saya jambu mete. Campur kue lebaran juga sa nda menolak ji. Asal jangan ko kasi masuk daun kelor juga na :p

          Edit foto di HP ji kasina
          Pake fotogrid
          Klo lagi rajin, pindah laptop pake picasa

          • rayamakyus says:

            bagus hasilnya potogriiid diii? d hpq nda mau terbuka,iiiccch.. sa pedok ooow..

            Baru rencana sa mau imporkanki daun keloor..

  3. Katerina says:

    Mati gaya kalau nggak ada ponsel 😀

  4. jampang says:

    kece-kece fotonya

  5. cinthyaarya says:

    Mantap bu…tulisan yang joss…#terus menulis

  6. omnduut says:

    Pas ke tempat yang gak ada sinyal, kadang tetap reflek pegang2 hape. Aku udah kecanduan hehehe

  7. Ihwan says:

    Mbaak kalo kita kopdar harus ajarin aku foto levitasi yaaa.
    Setuju, kamera ponsel itu senjata perangku mulai dari ngeblog, jalin silaturahmi, cari duit hingga ngilangin kebosanan saat menunggu. Sayang kameranya udah jelek, waktunya lem biru he3

  8. witriprasetyoaji says:

    Kamera ponsel itu memang multifungsi, aku sempat galau waktu ggpunya kamera ponsel…hehehe

  9. April Hamsa says:

    Emang bener2 berguna ya kamera ponsel ini. Trism buat penemu kamera ponsel hehe.
    Btw itu foto makanannya bikin ngiler :))

  10. Saya juga punya Zenfone 5, sayangnya fitur cybershootnya belum maksimal.

  11. vitarumanti says:

    Toooos… pengguna asus zenfone 2 juga.

  12. evrinasp says:

    kamera ponsel itu paling asik dan mudah digunakan memang, apalagi kalau buat selfie wefie beuh seru abis

  13. Waahahaha bener sih mbak 😀 setuju banget, sekarang kamera ponsel itu jadi peralatan perang buat eksis 😀 praktis sih ya 😀

  14. jarwadi says:

    jadi agak sedih membaca tulisan ini, karena zenfone selfie ku hilang 😦

  15. Diah says:

    Salam narsis Mbak hehehe
    Pernah nyobain pnya teman, mantap memang kameranya

Leave a reply to itsmearni Cancel reply