Warna Warni Dunia Blog

Halo Blogger!

Saya ingat sekali pertama kali saya kecemplung dalam dunia tulis menulis di kanal online ini.  Berawal dari keinginan untuk ikut komen pada tulisan seseorang yang mana untuk mewujudkannya harus mempunyai account di platform tersebut.  Karena sudah terdaftar, rasanya sayang jika dibiarkan menganggur, mulailah rumah maya itu terisi berbagai kisah, dari curhat sampai galau, dari sedih sampai romantis, dari cerita keseharian sampai puisi dan sebagainya.  Sayangnya selang beberapa tahun, platform itu mati. Err… agak sadis mungkin kalau saya bilang “bunuh diri” ya, tapi begitulah yang terjadi, setidaknya dari sudut pandang saya.

Tertatih saya mencoba move on.  Beralih ke platform lain lalu kembali mencoba “menjerumuskan diri” ke dalam hiruk pikuk dunia blog.  Saya terkesima.  Betapa luasnya dunia yang satu ini.  Saya bertemu dengan rupa-rupa blogger dan segala motivasinya.  Saya berpapasan dengan banyak ide dan curahan pemikiran.  Sesekali saya juga terlibat dalam event-event yang menjadikan blogger sebagai salah satu corong promosinya.  Pun saya ikut serta menikmati percikan pundi-pundi dari bekerja dibelakang layar laptop atau HP.

Ya. Dunia blog adalah dunia yang penuh warna warni.  Tak berbeda dengan dunia nyata, disini adalah tempat menuangkan gagasan dan mimpi. Seperti tagline pada blog saya ini “Tersenyumlah dan Semua Bahagia” yang masih berlanjut pada kalimat “menulis adalah menyimpan kenangan dan mengingatkan diri sendiri” maka itulah mimpi awal saya.  Menjadikan menulis sebagai therapy jiwa, memelihara kewarasan otak saya setelah memutuskan resign dari kerja kantoran 4 tahun lalu dan berkutat dalam ruang dapur, kamar, cucian, anak yang sedang bertumbuh dengan segala keajaiban tingkahnya, maka menulis adalah melatih ingatan saya agar tak cepat pikun *err…jujur sih saya merasa daya ingat saya akhir-akhir ini agak menurun, sering lupanya hahaha*  Rasanya lucu aja ketika membaca kembali tulisan lama, senyum sendiri, mengenang kisah dan segala keseruannya.

Saya kemudian mengerti, menulis adalah membuka peluang kebahagiaan. Versi bahagia setiap orang tentu saja berbeda.  Ada yang bahagia ketika sudah menuangkan uneg-uneg yang mengganjal, ada juga yang bahagia ketika menulis tentang kelucuan buah hatinya, ada lagi yang bahagia karena mendapat tawaran kerjasama dengan brand tertentu, dan seterusnya yang semua berawal dari tulisan.  Tak ada yang salah, semua orang mengukir kisahnya sendiri, mencatat diary kehidupan versinya masing-masing. Jalan berdampingan, tak perlu saling mengusik, karena prioritas setiap blogger berbeda.  Yang penting, teruslah menulis.

Saya kemudian bergabung di beberapa komunitas bloger.  Makin warna warni jadinya hidup saya.  Bertemu beauty blogger, travel blogger, foody blogger, parenting dan segala rupa.  Pun komunitas yang memang untuk tujuan reportase kegiatan, job blogger atau sekedar ajang kumpul-kumpul dan sharing informasi.  Ada juga yang mengkhususkan pada pengelompokan jenis kelamin, lebih tepatnya sih ke perempuan ya, karena sejauh ini saya belum ketemu komunitas bapak blogger atau blogger lelaki hahaha.  Saya yakin setiap komunitas tak ada maksud mengeksklusifkan diri, lebih kepada bagaimana berbagi manfaat, belajar dan maju bersama.  Bukan tentang persaingan.  Ini adalah berjalan beriringan.

Menulislah. Maka kau akan dikenang. Dunia menyimpan catatanmu.

Saya selalu yakin setiap tulisan akan bertemu dengan pembacanya.  Jika ingin dikenang baik, tulislah yang baik.  Jika ingin memberi manfaat, berbagilah lewat tulisan.  Karena bahkan dari sebaris kata saja, kita bisa mengambil hikmah, maka postinglah sesuatu yang positif.  Yuk, menebar kebaikan.

Merangkai aksara.  Bermain diksi.  Menata kata.  Mungkin suatu hari sebagian dari tulisanku pernah menggores hati teman-teman, mohon dapat dimaafkan.

Selamat #HariBloggerNasional 

27  Oktober 2016

 

Salam

Arni