Ada yang masih ingat penggalan puisi di atas?
Penggemar AADC pasti inget deh, apalagi pengguna salah satu layanan media sosial yang pernah menayangkan adegan berpuisi ini dan kemudian sukses membuat kita-kita penasaran pada kelanjutan kisah Rangga dan Cinta.
Kebayang gak, adegan itu dilakukan dimana? Yups. Bandara. Salah satu tempat paling syahdu dan romantis di dunia.
Bandara memang menawarkan sejuta rasa. Bahagia, sedih, haru, kecewa semua hadir menjadi satu. Bandara selalu membawa sisi emosional setiap orang terhanyut bersama waktu. Tak terhitung berapa banyak film yang mengambil setting bandara sebagai salah satu lokasi pengambilan gambarnya, demikian pula dengan video klip beberapa lagu.
Bandara selalu punya sudut eksotis untuk sebuah adegan kebersamaan, perpisahan, pertemuan dan suara hati yang penuh cinta. Begitupun dengan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta yang baru saja selesai pembangunannya dan siap melayani para penumpang dengan segala kemegahan dan kecanggihannya. Sebagai gerbang Indonesia buat penerbangan internasional dan beberapa destinasi domestik, pastinya banyak spot-spot kece untuk mengungkap romantisme dari bangunan megah berteman nusantara ini.
Ini adalah kali kedua saya mendapat kesempatan untuk mengeksplore keindahan #T3CGK khususnya terminal keberangkatan yang terletak di lantai 2. Kalau seminggu yang lalu kami lakukan siang hari dimana cuaca cerah dan masih tampak finishing di beberapa bagian, kali ini saya dan beberapa kawan blogger/vlogger berkesempatan berada di sana hingga malam menjelang karena dilengkapi acara buka puasa bersama Angkasa Pura II. Artinya, banyak kesempatan bagi saya untuk mengintip tiap sudut romantis dari berbagai suasana cahaya. Mau tahu dimana saja spot kece nan romantis terminal 3 ini? Ikuti perjalanan saya yuk!
Drop Zone
Dimulai dari Drop Zone. Namanya juga tempat menurunkan penumpang ya. Pastinya akan ada perpisahan di area ini. “Berpisah adalah kesedihan yang manis, karena saya harus menyampaikan selamat tinggal sampai esok hari datang,” Kata Juliet pada Romeo dalam novel karya William Shakespare.
Kira-kira seperti itulah rasa yang menggantung di drop zone ini. Ada sepasang kekasih yang akan berpisah. Ada suami yang akan menunaikan tugas. Ada anak yang akan menempuh pendidikan di tempat baru. Ada ayah dan ibu yang ditinggalkan. Ada anak dan istri yang menunggu. Dan seterusnya. Caption syahdu yang terekam tentu saja ketika barang-barang mulai diturunkan. Bersamanya hati ikut mencelos. Haha. Silahkan bayangkan deh.
Entrance Area
Spot selanjutnya adalah Entrance area atau aula keberangkatan. Zona “pelukan mesra” atau kadang ada yang menyebutnya sebagai ‘Kiss Fly Zone’ disini pastinya kita akan sering menyaksikan adegan-adegan sedih. Begitupun di Terminal 3 ini. Desainnya yang luas, lega dan elegan memberi ruang yang nyaman untuk bercengkerama bersama yang tercinta sebelum akhirnya berpisah. Terdapat beberapa spot untuk sekedar duduk-duduk menikmati pemandangan yang cantik di depan terminal. Meski ada kesedihan namun tetap terasa nyaman karena memang area ini dibuat sangat humanis.
Baca Juga : Jelajah Kemegahan #T3CGK
Passenger Area
Melangkah masuk, setelah melewati pemeriksaan di metal detector, kita akan bertemu dengan Passenger Area atau ruang penumpang. Pertama masuk kita akan bertemu dengan counter check in yang menghadirkan bentuk serupa Tongkonan, rumah adat Toraja yang atapnya melengkung menyerupai perahu. Selain itu beberapa ornamen khas Indonesia seperti batik dan ukiran-ukiran juga dapat ditemui di beberapa tempat. Sebagaimana ruang lainnya, bagian ini juga sangat luas dan lega. Nyaman untuk antri tentu saja. Bahkan khusus untuk penumpang kelas bisnis dan sky priority tersedia sofa-sofa empuk tepat di depan counter untuk sekedar duduk manis menunggu giliran.
Tentu saja area ini juga menyenangkan buat merekam keromantisan. Buat kumpul-kumpul dalam rombongan besar juga memungkinkan. Bahkan tepat di sebelah lokasi check in, tersedia ruangan dengan hamparan karpet yang nyaman dan bersih. Di beberapa titik disediakan bangku-bangku dan meja dengan desain melengkung yang unik. Duduk bareng dengan pasangan, bercengkerama dengan keluarga dan sahabat adalah momen romantic yang akan terasa nyaman bila dilakukan tanpa harus berdesak-desakan dengan banyak orang.
Sisi lain bagian ini adalah gallery area. Tampak foto-foto beberapa tokoh ternama di Indonesia, antara lain bapak Presiden Jokowi, seniman legendaris Benyamin S, artis muda berprestasi Agnes Mo dan lain-lain. Mau foto-foto cantik juga bisa lho di sini. Banyak spot yang bisa di eksplore buat merekam kebersamaan.
Lobby Lounge
Bagian paling penuh dari bandara biasanya adalah lobby lounge atau ruang tunggu keberangkatan. Di terminal 3, ruang tunggunya sangat luas dan megah. Rasa Indonesia tetap dimasukkan di bagian ini. Langit-langit dari ruangan ini membentuk gelombang sebagai perlambang laut nusantara yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia. Sejak awal memasuki terminal 3, kita telah disuguhi dinding-dinding tinggi yang berbetuk miring, ini adalah representasi dari bentuk-bentuk rumah adat Indonesia.
Begitupun di ruang tunggu ini, dengan desain futuristik, tak hanya mengambil tema satu atau dua rumah adat saja tapi menggabungkannya menjadi desain yang unik dan menarik. Di beberapa sudut lagi-lagi kita akan menemukan semacam galeri karya para seniman besar Indonesia. Lukisan dengan tema dimensi ruang karya Sardono W Kusumo tampak menggantung anggun di salah satu sisi ruangan. Katanya sih, ini sesuai dengan gambaran bandara yang memperlihatkan kecepatan orang yang bepergian, kecepatan bandara, ketinggian pesawat, panjang “run way”, dan mengejar waktu bagi para penumpang.
Selain itu, sebuah lukisan besar bergambar bapak proklamator Indonesia juga tampak menghiasi ruangan ini. Menurut bapak Haerul yang waktu itu menjadi guide kami, saat tertimpa cahaya dari sudut-sudut tertentu akan terlihat banyak wajah dibalik wajah Soekarno-Hatta ini. Wow banget ya. Sayang kami tak sempat melihatnya, karena memang terminal 3 belum beroperasi.
Sebagian besar penumpang, saat ini memilih menunggu lama di bandara daripada terburu-buru atau ketinggalan pesawat. Terminal 3 menangkap hal ini dengan menyediakan ruang tunggu yang hangat dan nyaman baik untuk orang dewasa, anak-anak maupun ibu menyusui. Sofa-sofa cantik aneka warna berjajar rapi sepanjang ruangan. Biru, hijau dan kuning menjadi pilihan warna yang pas.
Faktor keamanan juga menjadi pertimbangan utama bagi penumpang. Untuk itu, CCTV ditempatkan di banyak tempat, jadi kalau mau jalan-jalan, foto-foto dan melakukan kegiatan lainnya sembari menunggu bisa dilakukan dengan nyaman dan aman.
Ruang tunggu ini terhubung langsung ke airfield dengan kaca sebagai dindingnya. Berdiri di sepanjang sisi dinding kaca seolah mengingatkan kita akan sebuah rencana perjalanan, akan mimpi-mimpi yang kelak terbawa terbang.
“Neng, apakah kau bersedia menjadi istri abang?”
Ehm…. kebanyakan nonton film drama tampaknya saya hahaha. Tapi memang bener lho, di ruangan ini cocok banget buat adegan-adegan romantis semacam menyatakan cinta atau bahkan melamar kekasih hehehe. Karena menghadap langsung ke landasan, pengambilan foto di sisi ini akan menghasilkan gambar siluet yang cantik. Buat para pencinta fotografi, sisi ini sayang banget untuk dilewatkan.
Jika melakukan penerbangan pada sore atau malam hari, kita akan mendapatkan pemandangan cantik di luar sana. Menyaksikan perjalanan sang surya beranjak pelan menuju peraduannya, menghasilkan lukisan langit dengan warna ciamik untuk kemudian berpadu dengan kerlip lampu, baik yang di landasan maupun dari pesawat. Pastinya akan cantik sekali. Dan tentu saja membuat hati menjadi hangat.
Garbarata
Akhir dari penantian sebelum memasuki pesawat adalah garbarata. Penghubung antara pesawat dan ruang tunggu ini juga tak kalah menarik untuk menjadi tempat paling romantis. Berjalan bergandengan tangan dengan pasangan menyusuri lorongnya, menuntun orang tua yang telah membesarkan kita, menggendong anak-anak menuju pesawat adalah momen romantis yang manis buat saya.
Gimana, tertarik untuk merekam kebersamaan di terminal 3? Tunggu tanggal mainnya. Terminal 3 akan segera dibuka sebagai persembahan untuk masyarakat Indonesia dan menjadi gerbang utama perkenalan akan budaya nusantara yang akan menjadikan kita #BanggaIndonesia.
Karena kita semua punya cinta, karena kita semua punya kisah. Terminal 3 Soekarno Hatta mewujudkannya dengan elegan, modern, berbudaya dan menyentuh hati.
Meski cuma dari jauh saya memerhatikan bagaimana proses perluasan Terminal 3 ini, dari sejak yang masih menerka-nerka bentuknya apa sampai ke yang sudah hampir rampung seperti sekarang. Mudah-mudahan terminal baru ini (meskipun menurut saya agak tidak nyambung secara konsep dengan dua kakaknya) bisa memperbaiki wajah transportasi udara Indonesia di mata dunia. Dari semua fitur itu, yang paling mencolok bagi saya adalah bahwa bandara ini panjang sekali!
Iya memang panjaaaaaang banget
Panjangnya itu 1 km dari ujung ke ujung. Klo nyusurin bandara dijamin gempor hahaha
Iya, kalau ngejar penerbangan siap-siap maraton ya Mbak hehe.
Hahaha klo ngejar penerbangan mah gak sampe maratonlah, asal tau naiknya dari gate berapa, didalamnya langsung bisa ketemu kok
Kalau salah gate itu yang bahaya ya Mbak :haha.
hahahaha iya
makanya tiket kudu dibaca baik-baik
Aku suka deh ama gallery seninya, mudah2an nti kl udah buka, ditambah lagi yg banyak hehe 😉
Katanya sih memang bakalan ditambah isinya. Bahkan nanti ada mobil lukis koleksi siapa gitu yang bakalan ikut dipajang
Kemarin malam baru ajah nonton AADC 2 , dan hampir saya memasukkan puisi yang lihat tanda tanya itu, tapi nggak jadi Mbak karena saya mau gubah dulu kelamaan…..Keeren, detail spot-spot tempat di bandara
Hahahaha untung gak jadi dimasukin yo. Bisa kembaran kita
Bandara mmg romantis, masih ingatkah kaaau Putu Sukartini awal pertemuan kita? di BANDARA HALUOLEO! hahahaha
Hahahaha iyaaaaaaa
Pertemuan pertama kita di bandara yak
Aaahh, jadi pengen terbang lagi…. ke mana ya enaknya?
kemana aja boleh
asal bersama abang, neng rela kok #ups
Keren mba artikelnya..eh ada aku hehe
makasi mbak
haha iya. maaf buat semua yang masuk dalam frame
aku gak ijin tempo hari
Keren ya bandaranya, beda banget dg yg sebelumnya. Luas banget kayaknya. Bandara memang selalu menampilkan sisi romantisme yg misterius, hahaa
Iya mbak keren memang
Beda tampilan sama dua kakaknya yang udah senior T1 dan T2
Yang bikin bangga, salah satunya adalah arsitek dan pekerjanya sebagian besar orang Indonesia 🙂
Nah klo urusan romantis, bandara memang tempatnya deh. Disini ada pertemuan, ada perpisahan. Ada yang jadian, ada yang putus. Lengkap hahahaha
Wiiih tertarik ma galery di ruang tunggunya. Jadi pingin ke sini beneran. 😀
Hayok ke Jakarta Nis
weiiittsss kereeeennn tulisan dan foto2nya. Layak emang jadi juara. Mbak Arni ajarin donk, cara edit potonya gmn ituuu 😀
Waaaaa terimakasih April
Yang lain juga bagus2 semua lho reportasenya. Aku hanya lagi beruntung karena ngambil sudut pandang berbeda.
Ngedit fotonya biasa aja, pake grid sama picasa
Duh.. bandara emang tempat tersyahdu dan terngenes ya mbak.. aku pernah ngerasain soalnya.. hahaha.. #curcol
Btw terminal 3 keren yaah..
Hahahaha aseeeek
Kayaknya kisah curcolnya bagus nih jadi bahan tulisan
Ayo aku nungguin
Wah, belum sempat kesana.
Artikelnya memang bagus, mengambil sudut yang mungkin ga kepikiran sama penulis lain. Selamat ya Mbak.
Makasi ya Ihwan
Sebenarnya ini malah artikel yg awalnya itu kehabisan ide. Bingung mau nulis apa, karena ini adalah tulisan kedua tentang T3CGK
Ternyata malah ini yg memikat juri. Saya pas lagi beruntung aja
Terimakasih ya
Selamat ya mbaaak